Memperingati Hari Sadar Bising Sedunia

Post on 22 Januari 2024

        Jakarta - Hari Kesadaran Kebisingan Internasional (INAD) didirikan oleh Pusat Pendengaran dan Komunikasi (CHC) untuk meningkatkan kesadaran tentang efek berbahaya kebisingan pada pendengaran, kesehatan dan kualitas hidup. Sejak didirikan pada tahun 1996, INAD telah berkembang untuk menyertakan peserta di setiap negara bagian di AS, serta kelompok di negara-negara di hampir setiap benua di seluruh dunia. Para peserta merayakannya dengan merencanakan kegiatan di komunitas lokal mereka yang menangani masalah kebisingan paling mendesak mereka. Seperti contoh dengan melakukan penyelenggaraan pemeriksaan pendengaran atau lokakarya perlindungan pendengaran, lalu melakukan gerakan keheningan satu menit pada pukul 14:15, atau mengadakan kontes poster di sekolah untuk mendorong kesadaran pendengaran yang sehat. Kegiatan lainnya ialah menganjurkan perubahan dalam undang-undang atau mempromosikan teknologi yang dapat membuat dunia sedikit lebih tenang. Semakin banyak peserta INAD yang menyuarakan suaranya melalui pesan media sosial.

       

Mengapa kita harus peduli dengan kebisingan yang tidak diinginkan? Hal itu dikarenakan kebisingan menyebabkan stres, dan stres berbahaya bagi kesehatan kita. Dalam jangka panjang, kebisingan menyebabkan gangguan pendengaran dan gangguan pendengaran itu sendiri merusak kesehatan dan kesejahteraan kita. Sebuah badan penelitian yang berkembang menghubungkan gangguan pendengaran dengan isolasi sosial, depresi, peningkatan risiko jatuh, dan bahkan timbulnya penyakit Alzheimer dan demensia lainnya.


        Bising menjadi salah satu faktor dari berkurangnya pendengaran pada kurang lebih 466 juta jiwa diseluruh dunia yang hidup dengan gangguan pendengaran sedang hingga berat. Meskipun paparan kebisingan dapat merusak pendengaran orang-orang dari segala usia, penelitian menunjukkan bahwa kaum muda semakin berisiko karena aktivitas rekreasi yang berkaitan dengan musik. Faktanya, WHO memperkirakan 1,1 miliar anak muda (usia 12-35 tahun) berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat terpapar kebisingan di tempat rekreasi seperti contohnya adalah konser musik. Salah satu tujuan utama Hari Kesadaran Kebisingan Internasional adalah untuk memberi tahu orang-orang bahwa meskipun gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan bersifat permanen, hal itu sepenuhnya dapat dicegah dengan mengambil langkah-langkah sederhana untuk menghindari paparan kebisingan dan melindungi pendengaran Anda.

       

        Suara yang sering kita dengar setiap hari pada umumnya berada pada batas yang aman untuk didengarkan bagi telinga. Namun suara tertentu yang berasal dari lingkungan kita bisa melebihi batas aman pendengaran dan dapat menyebabkan kerusakan pada telinga kita, seperti contoh suara knalpot motor yang sangat kencang, dan mendengarkan music terlalu kencang menggunakan earphone atau headphone. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada struktur dalam telinga jika mendengarkan suara terlalu kencang.

       

Satuan yang digunakan untuk mengukur kebisingan suara adalah decibel (dBA). Decibel 0 merupakan suara yang sangat lembut dan aman untuk bagi pendengaran. Para ahli setuju apabila terpapar suara dengan tingkat kebisingan lebih dari 85 dB atau lebih dapat membahayakan kesehatan telinga. Secara umum, semakin kencang suara, semakin cepat pendengaran akan mengalami gangguan. Hentakan suara yang berulang-ulang pada serabut saraf dapat menyebabkan kerusakan sementara pada awalnya, dan akhirnya akan mengalami kerusakan, kerusakan pada sel-sel ini menyebabkan gangguan pendengaran permanen.


        Terpapar suara bising terlalu sering dapat menyebabkan tinnitus, tinnitus merupakan deringan, dengungan atau deruan yang terjadi pada telinga atau kepala. Tinnitus dapat mereda seiring waktu tetapi terkadang dapat berlanjut sebagai gejala yang terputus-putus atau terus menerus sepanjang hidup seseorang. Gangguan pendengaran karena paparan kebisingan dapat dicegah dengan menggunakan pelindung pendengaran (earplug) atau menghindari lingkungan yang terlalu bising. Kebisingan telah lama dianggap sebagai bahaya kesehatan. Kebisingan tidak hanya dapat merusak pendengaran secara permanen, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental kita. Suara yang keras saja dapat menyebabkan ketidaknyamanan, membuat kita menjadi tegang dan meningkatkan rasa stress juga cemas. Seiring waktu, stress kronis dapat menyebabkan risiko pada jantung.



Sumber : https://noiseawareness.org

Berita Lainnya