Selamat Hari Dokter Nasional! Mari Mengenal Profesi Dokter dan Sejarahnya di Indonesia.

2020-10-23

            Jakarta – Tahukah kalian bahwa di Indonesia Hari Dokter Nasional diperingati setiap tanggal 24 Oktober setiap tahunnya. Seperti yang kita tahu dokter merupakan orang yang pertama kali kita temui di saat kita merasa sakit. Kata “dokter” diambil dari bahasa latin “docere” yang berarti “to lecture” atau yang berarti mengajar. Pada masanya, sebutan dokter digunakan sebagai gelar terhormat selama lebih dari 1000 tahun di Eropa. Dokter ialah seseorang yang merupaka lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatannya, layanan yang diselenggarakan dokter adalah sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama menjalani pendidikan kedokteran. Sejarah hari dokter nasional tak luput dari terbentuknya IDI (Ikatan Dokter Indonesia) pada tahun 1950. Perkumpulan dokter pertama kali dibentuk pada tahun 1911 yang bernama Vereniging van Indische Artsen pada waktu itu. Kemudian pada tahun 1926, organisasi ini berubah nama menjadi Vereniging Van Indonesische Genesjkundigen (VGI). Pada masa pendudukan Jepang Tahun 1940 di Indonesia, VGI dibubarkan dan diganti menjadi Jawa Izi Hooko-Kai. 


            Jauh sebelum organisasi IDI dibentuk, dokter di tanah air sudah mencatatkan diri sebagai salah satu pejuang kemanusiaan. Nama-nama besar seperti dr. Sutomo, Wahidin Sudirohusodo, Tjipto Mangoenkoesomo, dan dokter lainnya tercatat dalam sejarah tidak hanya memerangi penyakit, tetapi juga kolonialisme di Indonesia. Profesi dokter di Indonesia pertama kali lahir lewat keputusan Gubernemen No. 22 tentang penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie) pada tanggal 2 Januari 1849, berdasarkan keputusan ini lahirlah sekolah pendidikan dokter di Indonesia, namun dibalik itu meskipun telah menempuh pendidikan selama dua tahun, lulusan sekolah dokter ini hanya dipekerjakan sebagai “mantra cacar”, karena pada masa itu Belanda sedang kewalahan melawan wabah malaria. Lewat perjalanan yang panjang, pada tahun 1898 sekolah pendidikan dokter yang sebenarnya dengan nama STOVIA. Dari sekolah Stovia ini terlahir dokter-dokter pejuang kemerdekaan, salah satunya ialah dr. Sutomo, Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo, dan R.T Ario Tirtokusumo yang kemudian merupakan pendiri Boedi Oetomo. 


            Para pendiri Boedi Oetomo merasa bahwa untuk bisa lebih maju, maka bidang yang harus menjadi perhatian utama adalah pendidikan dan pengajaran. Organisasi ini punya motif sebagai sebuah organisasi modern yaitu punya pemimpin, ideologi dan anggota yang jelas. Motif itu diikuti oleh banyak organisasi lain yang membawa pengaruh kepada perubahan sosial politik. Selanjutnya adalah dr. Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dan Suwardi Suryaningrat. Tiga tokoh intelek pendiri Indische Partij. Pendirian partai ini bertujuan untuk mempersiapkan kehidupan bangsa Indonesia yang merdeka. Mengusung semboyan Hindia for Hindia, yang berarti Indonesia hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang menetap dan bertempat tinggal di Indonesia tanpa terkecuali dan tanpa memandang apapun jenis bangsanya. (Hindia adalah sebutan Indonesia pada masa pergerakan nasional).

 

Sumber : promkes.kemkes.go.id