6 Cara Pencegahan Penyakit Telinga Yang Perlu Anda Ketahui

Post on 22 Januari 2024

            Jakarta -  Tahukah anda telinga merupakan organ pendengaran dan fungsi keseimbangan tubuh. Telinga sebagai indera pendengar terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap rangsang getaran bunyi atau bunyi dari luar. Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna auricularis), saluran telinga ( canalis auditorius externus) yang mengandung rambut – rambut halus dan kelenjar sebasea sampai di membrane timpani. Sedangkan telinga tengah atau cavum tympani berfungsi menghantarkan bunyi atau bunyi dari telinga luar ke telinga dalam. Bagian depan ruang telinga dibatasi oleh membrane timpani, sedangkan bagian dalam dibatasi oleh foramen ovale dan foramen rotundum. Membran timpani berfungsi sebagai penerima gelombang bunyi. Setiap ada gelombang bunyi yang memasuki lorong telinga akan mengenai membrane timpani, dan selanjutnya membrane timpani akan menggelembung kea rah dalam menuju ke telinga tengah dan akan menyentuh tulang – tulang pendengaran yaitu malekus, inkus dan stapes. Telinga bagian dalam berfungsi menerima getaran bunyi yang dihantarkan oleh telinga tengah. Telinga dalam atau labirin terdiri atas dua bagian yaitu labirin tulang dan labirin selaput. Dalam labirin tulang terdapat vestibulum, kanalis semisirkularis dan koklea. Di dalam koklea inilah terdapat organ corti yang berfungsi untuk mengubah getaran mekanik gelombang bunyi menjadi impuls listrik yang akan dihantarkan ke pusat pendengaran.


            Mengingat telingan memiliki struktur yang rumit dan cara kerja yang kompleks, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan telinga kita agar terjaganya pendengaran kita dengan baik. Berikut adalah tips untuk menjaga kesehatan telingan dan pendengaran kita.


1.    Hindari membersihkan telinga dengan benda keras, namun menggunakan cotton bud untuk membersihkan         telinga juga tidak dianjurkan. Membersihkan telinga dengan cara memasukkan cotton bud dapat berisiko         untuk mendorong kotoran telinga masuk ke dalam. Selain itu, memasukkan sesuatu ke dalam rongga         telinga juga berisiko merusak organ sensitive dalam telinga seperti gendang telinga.


2.     Hindari telinga anda dari suara bising dan keras. Telinga memiliki kapasitas kemampuan untuk mendengar         suara. Tidak semua suara dapat dikategorikan aman untuk didengar oleh telinga. Terlalu sering terpapar         dengan suara keras dapat membuat kemampuan pendengaran berkurang.


1.  3.     Hindari penggunaan ear candle. Faktanya banyak dokter tidak menyarankan penggunaan ear candle untuk     membersihkan telinga. Karena metode ini terbukti tidak efektif untuk membersihkan telinga, alih – alih            pengunaan ear candle dapat membahayakan telinga karena dapat menyebabkan cedera pada telinga seperti       terbakar dan tersumbatnya saluran telinga.


    4. Jaga telinga agar tetap kering. Telinga yang selalu basah atau lembab berlebih dapat memungkinkan bakteri     untuk masuk ke dalam saluran telinga. Hal ini dapat menyebabkan infeksi pada telinga luar (otitis eksterna).     Infeksi pada telinga luar dapat disebabkan oleh air yang terjebak di saluran telinga sehingga mengakibatkan   bakteri terperangkap, bakteri ini semakin banyak jumlahnya akan menyebabkan iritasi dan infeksi pada     saluran telinga.

    5. Melakukan pemeriksaan telinga secara rutin ke dokter THT. Pada pemeriksaan ini dokter akan mengevaluasi    kondisi kesehatan telinga dan fungsi pendengaran dengan melakukan tes pendengaran. Periksakan kesehtan     telinga anda ke dokter THT setiap 3-5 tahun. Namun jika mengalami nyeri atau keluar cairan dan darah dari     telinga dan terganggunya pendengaran, segera periksakan diri anda.


    6. Untuk balita agar usahakan tidak meminum susu botol sebelum bayi berumur satu tahun untuk mengurangi   infeksi saluran nafas. Selain itu agar tuba Eustachius (salran penghubung tenggorakan dengan telinga      tengah) lebih terlatih dan berfungis baik.

    

Berita Lainnya