Selamat Hari Tuberkulosis Sedunia! - 24 Maret 2021
Post on 22 Januari 2024Jakarta – Secara global pada tahun 2019 diperkirakan sekitar 10 juta orang telah terkena penyakit tuberculosis, dengan perkiraan 5,6 juta adalah laki-laki, 3,2 juta adalah wanita dan 1,2 juta adalah anak-anak. Kemudian total 1,4 juta orang telah meninggal karena tuberculosis di tahun 2019 (termasuk penderita tuberculosis dengan HIV), secara global TB masih menjadi 10 penyakit menular tertinggi penyebab kematian. Lima Negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina dan Pakistan. Badan kesehatan dunia mendefinisikan Negara dengan beban tinggi / high burden countries (HBC) untuk TBC berdasarkan 3 indikator yaitu TBS, TBC/HIV, dan MDR-TB. Terdapat 48 negara yang masuk dalam daftar tersebut. Indonesia bersama 13 negara lain, masuk ke dalam daftar HBC untuk ke 3 indikator tersebut. Artinya Indonesia memiliki permasalahan besar dalam menghadapi penyakit TBC.
Untuk meningkatkan kepedulian kita tentang penyakit Tuberkulosis, mari kita simak penjelasan mengenai penyakit Tuberkulosis. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain : M. tuberculosis, M. africanum, M. bavis, M. leprae dsb. Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA). Kelompok mycobacterium selain Mycobacterium tuberculosis yang bisa menimbulkan gangguan pada saluran nafas dikenal sebagai MOTT (Mycobacterium Other Than Tuberculosis) yang terkadang bisa mengganggu penegakkan diagnosis dan pengobatan TBC.
Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Pada pasien dengan HIV positif, batuk sering kali bukan merupakan gejala TBC yang khas, sehingga gejala batuk tidak harus selalu selama 2 minggu atau lebih.
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang menyebar dari orang ke orang melalui tetesan mikroskopis yang dilepaskan ke udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin bakteri, menyebarkannya melalui udara untuk dihirup oleh orang lain. Perlu waktu lama untuk terpajan agar terinfeksi TB. Setelah Anda menghirup bakteri tersebut, bakteri tersebut masuk ke dalam jaringan paru-paru. Orang yang sehat mungkin tertular TB laten, tetapi penyakit ini mungkin tidak menjadi aktif sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian, pada saat sistem kekebalan menjadi lemah karena beberapa alasan. Namun, orang dengan sistem kekebalan yang lemah memiliki risiko lebih besar untuk langsung mengembangkan TB aktif. Ketika mereka menghirup bakteri, bakteri itu mengendap di paru-paru mereka dan mulai tumbuh karena sistem kekebalan mereka tidak dapat melawan infeksi. Dalam kasus ini, penyakit TB dapat berkembang dalam beberapa hari atau minggu setelah infeksi.
Ketika seseorang terkena penyakit TBC aktif, itu berarti bakteri TBC berkembang biak dan menyerang paru-paru atau bagian tubuh lainnya, seperti kelenjar getah bening, tulang, ginjal, otak, tulang belakang bahkan kulit. Dari paru-paru, bakteri TBC berpindah melalui darah atau sistem limfatik ke berbagai bagian tubuh.. Tuberkulosis juga dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh Anda, termasuk ginjal, tulang belakang, atau otak. Ketika TB terjadi di luar paru-paru Anda, tanda dan gejala bervariasi sesuai dengan organ yang terlibat. Misalnya, TBC tulang belakang dapat menyebabkan sakit punggung, dan TBC di ginjal Anda dapat menyebabkan darah di urin Anda. Tidak semua orang yang terinfeksi kuman TBC (TBC laten) berkembang menjadi penyakit TBC aktif secara klinis. Orang dengan risiko tertinggi untuk mengembangkan penyakit TB aktif adalah mereka yang sistem kekebalannya lemah, termasuk, bayi dan anak kecil, orang dengan kondisi kronis seperti diabetes atau penyakit ginjal, orang dengan HIV / AIDS, penerima transplantasi organ, pasien kanker yang menjalani kemoterapi, orang yang menerima perawatan tertentu untuk gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn.
Meski demikian TB dapat disembuhkan dan dapat dihindari, dengan langkah dan penanganan yang tepat. Di Indonesia sendiri terdapat program Temukan tuberculosis, obati sampai sembuh atau yang lebih dikenal dengan TOSS TBC. TOSS TBC merupakan salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC, guna menghentikan penularan TBC di masyarakat. Langkah – langkah TOSS TBC adalah :
1. - Temukan gejala di
masyarakat
2. - Obati TBC dengan
tepat
3. - Pantau pengobatan
TBC sampai sembuh
sumber : dikutip dari berbagai sumber
Klik untuk ikut berpartisipasi dalam peringatan hari TB sedunia 2021 :
Berita Lainnya
Jakarta - Setiap tanggal 8 April diperingati sebagai Hari Anak-Anak Balita Nasional.
Post On 2021-04-08 11:49:54
Kanker merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh kelainan pertumbuhan sel tubuh
Post On 2021-02-15 14:51:25
Tahukah anda telinga merupakan organ pendengaran dan fungsi keseimbangan tubuh
Post On 2021-03-03 14:41:15